July 20, 2001

[a+ magazine] Jangan Bangun Pagi-Pagi!

Burung yang bangun paling pagi mendapat lebih banyak cacing. Tapi Anda bukan burung, dan Anda pasti tidak suka cacing.

Hobi saya? Hmm... tidur. Ini cukup memalukan, soalnya jawaban ini dianggap tidak biasa. Belum lagi bila ditambah dengan cap pemalas dan tidak aktif. Tapi ini bukan mengada-ada, pada akhir pekan saya selalu menghadapi dilema antara bersosialisasi dengan teman-teman atau tidur seharian. Tough choice.

Tapi coba pikirkan dulu. Bukankah jaman dahulu manusia memang menghabiskan banyak waktu untuk tidur? Dulu manusia tak punya pilihan selain tidur setelah matahari terbenam karena tak adanya lampu, radio, maupun televisi. Penemuan listrik memang membawa banyak kemudahan pada kehidupan, tetapi sekaligus membuat manusia jadi kekurangan waktu tidur. Pada awal tahun 1900-an, waktu tidur manusia rata-rata adalah 9 jam setiap harinya, dan kini telah berkurang hingga tinggal 7 jam atau malah kurang.

Jangan menganggap remeh soal berkurangnya waktu tidur ini. Kurang tidur dapat mempengaruhi stamina, mengurangi daya ingat, memperlambat proses mental dan menyebabkan sakit kepala. Seorang ahli bedah membuat kesalahan 20 persen lebih banyak akibat kurang tidur. Ini memang hanya hasil simulasi -untunglah- tapi jangan lupa bahwa simulasi memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan kejadian sebenarnya.

Kurang tidur juga meningkatkan resiko diabetes dan serangan jantung karena meningkatnya kadar gula darah. Bukan hanya itu, kurang tidur ternyata mempengaruhi hormon tubuh, metabolisme, dan jaringan syaraf dengan efek yang serupa dengan penuaan. Jadi, semakin kurang waktu tidur Anda, semakin cepat Anda tua. Mungkin ini yang namanya beauty sleep.

Early risers, watch out! Sebuah riset dari University of Westminster bahkan menunjukkan bahwa mereka yang bangun sebelum matahari terbit cenderung lebih tegang dan mudah marah dibandingkan mereka yang bangun pada saat matahari sudah cukup tinggi. Selain itu, para early riser ini juga lebih sulit berkonsentrasi seharian, lebih mudah terkena pilek, sakit kepala, dan kejang otot.

'Tapi saya merasa baik-baik saja, padahal cuma tidur lima jam sehari.' Mungkin Anda berkata demikian. Jangan yakin dulu, mungkin Anda belum sadar bahwa kemampuan yang Anda tunjukkan sehari-hari ternyata tidak maksimal. Anda memang bisa menjadi terbiasa dengan sedikitnya waktu tidur, tetapi Anda tak mungkin mengurangi kebutuhan tidur tersebut.

Kalau begitu, sebenarnya berapa tepatnya waktu yang dibutuhkan untuk tidur? Delapan jam adalah minimal, beberapa pakar bahkan menyarankan sembilan hingga sepuluh jam. Tapi tuntutan ini ternyata sangat sukar dipenuhi. Berbagai alasan, mulai sibuk bekerja hingga sekedar tak mau melewatkan acara larut malam di televisi menjadi penyebabnya. Untuk bangun pada jam enam pagi, Anda harus sudah di tempat tidur pada pukul sepuluh malam. Berarti harus melewatkan aksi Pamela Anderson di serial VIP, sanggupkah Anda melakukan hal itu?

Remaja sering memenuhi kekurangan waktu tidur ini dengan tidur seharian pada akhir pekan, semacam bayar utang. Tetapi semakin dewasa manusia, tidur menjadi semakin ringan dan mudah terganggu, tidur seharian hampir tak mungkin dilakukan tanpa akibat sakit kepala.

Setelah sadar akan pentingnya jumlah tidur, memaksakan diri untuk tidur lebih banyak ternyata telanjur tak mudah. Penyebabnya adalah tubuh yang telah terbiasa dengan jam tidur -walaupun kurang- itu. Dilema ini tidak bisa diatasi hanya dengan sekedar menelan sejumlah pil tidur. Masalahnya, pil tidur hanya menghasilkan tidur ringan tanpa mimpi, bukan jenis tidur yang 'bermutu'. Jadi, jalan satu-satunya adalah membiasakan tubuh kembali pada jadwal tidur yang tepat.

Ini bisa dimulai dengan membuat jam tidur yang teratur dan berusaha menepatinya. Beberapa hari pertama mungkin sulit dilakukan, tapi jangan menyerah. Berbagai teknik relaksasi bisa Anda lakukan untuk membantu tidur, misalnya minum secangkir teh chamomile hangat atau segelas susu hangat, melakukan meditasi atau yoga, mandi air hangat atau berolahraga ringan
sebelum tidur.

Tidur yang bermutu juga sangat ditunjang oleh keadaan kamar tidur serta ranjang Anda. Pastikan bahwa cukup tersedia udara di kamar tidur. Sebaiknya hawa kamar tidur terjaga agar cukup sejuk, tetapi tidak terlalu dingin, hangat, apalagi panas. Jangan meremehkan kenyamanan tempat tidur Anda, ingatlah bahwa Anda akan menghabiskan kira-kira 100 hari dalam setahun di tempat tidur. Ranjang yang kokoh, kasur yang tidak terlalu empuk atau terlalu keras, sprei yang bersih dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Saat bangun di pagi hari, mungkin Anda tak akan ingat bila tidur Anda terganggu, tetapi akibatnya akan sama saja dengan bila Anda tak tidur.

Keadaan gelap sangat membantu mudahnya Anda tertidur. Rata-rata manusia tertidur 15 menit setelah lampu dimatikan. Tetapi sedikit musik tenang boleh juga menjadi pilihan pengantar tidur. Jangan salah pilih musik, walaupun Bonnie and Clyde-nya Eminem memiliki irama yang cukup tenang, apalagi ditambah suara bayi yang lucu, tetapi liriknya bisa dipastikan
akan mengganggu tidur Anda, apalagi setelah bunyi ceburan di air itu. Karena itu -tak bisa disangkal lagi- musik klasik tetap menjadi pilihan utama, selain iramanya yang menenangkan, juga tak ada suara penyanyi yang bisa menarik perhatian.

Saya tahu Anda tak mudah percaya kata-kata saya. Tapi coba buktikan dengan tidur satu jam lebih awal setiap hari selama seminggu, dan rasakan peningkatan kemampuan Anda. Bila ternyata tak terjadi apa-apa, baiklah, lupakan saja bahwa Anda pernah membaca tulisan ini. Percayalah, ini sama sekali bukan alasan untuk membenarkan hobi tidur saya sendiri. Einstein
saja tidur 11 jam setiap hari, dan lihat apa hasilnya: e=mc2. Can you beat that?


Boks:

Tidur: Ini Soal Fakta

  • Rata-rata manusia menghabiskan sepertiga hidupnya untuk tidur. Mulailah menganggap tidur sebagai bagian penting dari kehidupan Anda.
  • Kalori yang terbakar pada saat Anda tidur lebih banyak dibandingkan saat menonton televisi.
  • Lima tahapan tidur adalah 1) tidur 'ayam' 2) tidur ringan 3) peralihan dari tidur ringan ke tidur nyenyak 4) tidur nyenyak 5) REM (Rapid Eye Movement), tidur dengan mimpi
  • Tahapan REM memperbaiki kondisi mental, sedangkan non-REM memperbaiki kondisi tubuh.
  • Anak berumur empat tahun rata-rata bermimpi 3-4 jam, yang semakin berkurang seiring bertambahnya usia hingga menjadi 100-120 menit setiap malamnya.
  • Semua orang bermimpi pada saat tidur, ada yang bisa mengingat mimpinya, ada yang tidak.
  • Mendengkur saat tidur sama sekali bukan tanda tidur nyenyak. Ini menandakan adanya gangguan pada saluran pernapasan, dan bahkan menandakan tidur yang kurang 'bermutu.
  • Bila tubuh terasa letih saat bangun pagi, ini menandakan kualitas tidur yang tidak baik. Mungkin ada sesuatu yang membuat tidur Anda tak nyaman.
  • Kopi, rokok, dan alkohol dapat menimbulkan gangguan tidur dan menyebabkan Anda mudah terbangun.
  • Rasa aman sangatlah penting sebagai jaminan tidur bermutu. Rasa kurang aman di rumah sendiri akan memaksa Anda untuk tidur dengan 'satu mata terbuka, dus bukan tidur yang nyenyak.