October 07, 2005

[eve magazine] Liburan Paling Hebat

Saya mengenal diri sendiri lebih mendalam dengan belajar untuk tidak menjadi diri sendiri. Oleh: Novita Estiti, Senior Fashion Editor.

Saya orang yang mudah kesal, terutama bila ada hal-hal yang menurut saya- tidak teratur, misalnya buku yang tidak disusun berdasarkan kategori, arsip yang tidak terurut secara kronologis, atau daftar belanja yang tidak dipilah berdasarkan kelompok jenis. Anak kecil juga bisa membuat saya kesal, karena mereka melompat-lompat, berteriak, dan berbicara tanpa alasan logis. Pendek kata, saya gemar keteraturan –yang sebenarnya merupakan indikasi pada ego saya yang pastilah kelewatan.

Dengan segala peraturan logis (yang menjadi tidak logis saat harus dipertahankan), tidak heran bahwa kadang-kadang saya merasa begitu lelah. Kalau lelah dengan rutinitas sehari-hari, saya bisa mengambil cuti dan berlibur ke pulau Bali. Tapi mungkinkah cuti dari diri sendiri dan menjadi orang lain barang beberapa hari saja? Ah, seandainya ada lorong rahasia di belakang lemari yang berujung ke dalam kepala John Malkovich....

Saya tak pernah menyangka bahwa cuti dari diri sendiri bukan hal mustahil. Tiga tahun yang lalu, 2 strip pada alat penguji kehamilan menjadi awal liburan panjang saya. Sejak itu, saya cuti dari Novita Estiti dan langsung memfungsikan diri sebagai sebuah inkubator dan induk. Semua kebutuhan dan keinginan pribadi tersingkirkan, digantikan dengan semua kebutuhan dan keinginan seorang ibu. Sungguh tak pernah terbayangkan oleh saya bahwa tidak memikirkan diri sendiri itu ternyata jauh lebih menyenangkan. Bukankah hal ini sangat tidak logis?

Saya cuti dari kebiasaan berkegiatan di malam hari dan tidur di siang hari. Hal ini luar biasa mengingat bahwa saya pernah berhenti dari suatu pekerjaan karena enggan bangun pagi, sedangkan kini saya bangun jam enam pagi dengan riang gembira. Demi kualitas ASI, saya berhenti minum kopi, setelah sebelumnya terbiasa minum kopi hingga 5-6 gelas per hari. Saya tak lagi minum soft drink dan menggantinya dengan air putih serta berbagai juice buah-buahan. Percaya atau tidak, ada orang yang membenci buah-buahan, dan itulah saya.

Saya memasak sendiri makanan sehari-hari Sidra, bayi saya, serta mulai mengoleksi buku resep. Mungkin ini bukan hal yang hebat bagi sebagian orang, tapi bagi saya yang lebih memilih makan pil makanan –seandainya ada- daripada menghabiskan 10 menit mengunyah-ngunyah, hal ini adalah terobosan terdepan seumur hidup saya.

Jangan bicarakan soal koleksi buku yang tersusun rapi berdasarkan genre atau peringkat favorit. Tentu saja semuanya kini berantakan karena sebagian buku hanya ditumpuk tergesa-gesa tanpa aturan, sedangkan sebagian lagi telah kehilangan sebagian halaman sebagai korban kegiatan motorik Sidra. Saya merasa takjub luar biasa ketika memandang tumpukan buku yang tidak karuan tanpa sedikit pun ada rasa sakit mencubit hati.

Saya tidak lagi punya identitas milik sendiri. Setiap kali saya berpikir ‘aku’, Sidra menggantikan tempat itu. Kini saya adalah satu dari ibu-ibu itu, yang bangga setengah mati pada anak sendiri, yang memajang semua foto anak (yang terurut secara kronologis dalam folder-folder di komputer) dan tidak bisa berhenti bicara tentang anak. Peduli amat dengan eksistensi pribadi yang dulu saya anggap penting.

Inilah cuti paling hebat dalam hidup saya, dan saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada Sidra yang telah memberikan semua itu. Atas semua itu, maka dengan senang hati saya menjalankan semua kewajiban. Saya tidak merasa punya hak apa pun sebagai orangtua kepada Sidra. Saya yang membawanya ke sini, saya yang harus bertanggung jawab. Lagipula, dengan hanya menjalankan semua kewajiban kepadanya, saya telah mengalami hal yang begitu luar biasa. Sungguh tidak logis bila saya masih menuntut hak sebagai orangtua.

Saya sadar sekali bahwa –secara logis- semua liburan pasti akan berakhir. Pada saatnya nanti, saya harus kembali pada diri sendiri dan membiarkan Sidra dengan hidupnya. Dan bila saat itu tiba, saya yakin akan kembali dengan perasaan senang dan segar layaknya pulang liburan, membawa oleh-oleh cinta yang tak akan lekang. Untuk Sidra, saya hanya berharap telah berhasil menyuburkan hatinya agar kelak kebahagiaan mudah tumbuh di sana. Semoga kelak ia mampu mengambil keputusan dan berbahagia dengan pilihan hidupnya. Ia tak perlu menjadi apa pun untuk membahagiakan saya, ia hanya perlu membahagiakan dirinya sendiri, dan saya pun akan turut bahagia.

Suatu malam, seperti biasa saya dan Sidra mengobrol sebelum tidur. Bagi yang belum tahu, cobalah mengobrol dengan anak berumur dua tahun, dan rasakan nikmatnya berbicara tanpa logika. Setelah menceritakan tentang kucing dan gajah dan susu dan bantal dan papa, tiba-tiba Sidra berhenti bicara dan memandangi mata saya dengan serius. Lalu senyumnya mengembang sambil menunjuk bola mata saya sampai telunjuknya hampir mencolok mata. Ia berkata, “Di mata Mama... ada Sidra.”

Saya sudah hampir menjelaskan mengenai efek bayangan dan pantulan, tapi kemudian saya memilih untuk menjawab –secara tidak logis-, “Tidak hanya di mata Mama, sayang.” Lalu kami berpelukan erat-erat.

Foto: Firman J. Maksum

-eve magazine, October 2005-

June 15, 2005

[dewi magazine] Hair Wax, Pomade Modern

Dikenal dengan nama hair gum, hair putty, hair glue, hair whip, hair mud, hair clay, styling paste. Jangan bingung, semuanya adalah nama lain untuk hair wax. Lalu, apakah hair wax?

Saat ini hair wax merupakan produk penataan rambut yang paling popular. Bentuknya berupa pasta dengan berbagai variasi konsistensi -dari lembut hingga padat- dan berbahan dasar lilin lebah atau beeswax. Ingat hair pomade yang sering digunakan ayah? Nah, hair wax adalah bentuk modern dari pomade. Bila pomade diaplikasikan hingga rambut nampak licin mengkilat, hair wax berfungsi untuk menonjolkan tekstur rambut tanpa menjadikannya kaku. Karena itu, produk ini tepat sekali bagi potongan rambut layered, spiked, maupun rambut yang diberi highlight.

Tak seperti hair mousse dan hair foam yang harus digunakan sebelum proses pengeringan rambut, hair wax bisa digunakan pada rambut kering maupun setengah basah. Hasil akhirnya yang berkesan acak dan lentur sangat sesuai dengan out-of-bed style yang kini digemari.

Secara umum, jenis-jenis hair wax bisa dibagi menjadi dua, matte dan shiny. Kedua hal ini menunjukkan hasil akhir yang diperoleh. Anda bisa mengidentifikasi dengan mudah dari namanya. Hair wax dengan nama-nama seperti gloss, crystal, atau shine, biasanya menonjolkan kilau rambut, sedangkan nama-nama gum, clay, putty, biasanya ,memberikan efek matte. Kedua jenis ini tersedia dalam berbagai variasi daya tahan bentuk (hold factor).

Hair wax biasanya digunakan pada rambut yang sudah dikeringkan. Pengaplikasiannya memang sangat mudah, cukup di-‘colek’ sedikit dengan ujung jari, ratakan sedikit, lalu aplikasikan pada rambut dengan jari. Bila Anda ingin rambut terkesan basah sepanjang hari, hair wax dapat digunakan pada rambut setengah basah sehabis keramas. Beberapa produk hair wax diaplikasikan dengan cara meratakannya pada telapak tangan, lalu menariknya sehingga terbentuk jaring-jaring yang kemudian diaplikasikan pada rambut. Biasanya produk hair wax yang ini menggunakan kata fiber atau fibre pada namanya, dan memberikan hasil sangat elastis.

Hair wax memang merupakan produk yang sangat praktis, karena mampu menggantikan hair gel, hair mousse dan foam, serta hairspray, tergantung cara penggunaannya. Kelebihan utama hair wax adalah kemampuannya membuat tekstur dan bentuk rambut bertahan sepanjang hari tanpa membuatnya menjadi kaku, serta kemudahan pengaplikasiannya. Bila di tengah hari, Anda ingin mengganti styling, cukup gunakan jari-jari untuk membentuk rambut kembali. Berbagai tip berikut perlu Anda simak untuk mendapatkan hasil penataan yang maksimal. (NE)

Tips:

  • Gunakan hair wax dalam kuantitas yang sangat sedikit, pemakaian terlalu banyak justru membuat rambut menjai ‘lepek’.
  • Gunakan ujung-ujung jari untuk menata rambut yang diberi hair wax, jangan gunakan sisir.
  • Aplikasikan hair wax pada rambut setengah basah, lalu keringkan dengan hairdryer untuk memberikan volume.
  • Bagi mereka yang berambut panjang, gunakan hair wax hanya pada ujung-ujung rambut untuk menonjolkan tekstur potongan rambut.
  • Bila Anda berambut keriting, gosokkan hair wax yang mengandung kilau di telapak tangan, lalu remas-remaskan pada rambut untuk memberikan kesan sehat berkilau.
  • Karena berbahan dasar lilin, hair wax meninggalkan residu yang melapisi rambut. Perpanjanglah waktu berkeramas agar semua residu hilang, serta gunakan shampoo berbahan dasar asam –biasanya dikenal dengan nama clarifying shampoo- sekali sebulan.

May 19, 2005

[dewi magazine] Cincin, Leontin, atau Keduanya? (advertorial)

Shampoo dan conditioner two-in-one, lipstick dan blush-on two-in-one, handphone dan PDA two-in-one. Aksesori pun bisa two-in-one.

Hidup di jaman serba cepat, apalagi di tengah kesibukan kota, semuanya memang harus serba praktis dan cepat. Kalau bisa, semua benda harus difungsikan untuk beberapa hal sekaligus, dari shampoo dan berbagai peralatan make-up yang two-in-one, peralatan rumahtangga seperti sofabed yang dwifungsi, perlengkapan teknologi seperti handphone dengan berbagai fungsi terintegrasi, sampai ke kereta bayi yang bisa difungsikan menjadi ayunan bayi. Bila perlu, manusia-manusianya pun harus serba multi talenta.

Kecenderungan ini ditanggapi dengan cepat oleh Frank & co. Jewellery, yang awal tahun ini memperkenalkan inovasi barunya dalam desain perhiasan berlian. Bentuknya cukup simpel, outline berbentuk hati dari emas putih dan hati yang lebih kecil berwarna keemasan di dalamnya. Keseluruhannya dihiasi dengan taburan berlian. Tetapi bentuk yang minimalis itu justru membuatnya tepat untuk pemakaian sehari-hari. Dikenakan bersama busana bergaya formal untuk ke kantor atau busana kasual sehari-hari, aksesori ini pun takkan nampak berlebihan.

Yang unik adalah kemampuannya untuk berubah fungsi. Mungkin kita akan bingung mengkategorikan perhiasan baru ini, diletakkan di tempat cincin atau leontin? Desain baru ini memang two-in-one, cincin sekaligus leontin. Proses perubahannya dari cincin ke liontin tak rumit, hanya tinggal menyelipkan seuntai rantai emas pada tempat yang tersedia. Bila sudah bosan dengan kalung ini, simpan rantainya, lalu selipkan di jari, maka jadilah cincin berbentuk hati.

Desain unik ini memang tepat dalam menyiasati masalah sempitnya waktu dan kecepatan hidup para wanita di kota besar. Tanpa perlu membawa beberapa jenis aksesori, penampilan berbeda bisa diperoleh hanya dengan menambahkan atau mengurangi rantai emas. Siapa tahu, hal ini bisa menjadi ide untuk menciptakan berbagai aksesori multi fungsi lainnya. Cincin yang bisa menjadi bros? Leontin yang mampu berubah menjadi anting-anting? Atau jepit rambut yang bisa difungsikan menjadi charm bracelet?

Bagi para pria yang senang menyenangkan pasangannya dengan kejutan-kejutan manis, desain unik ini menjadi alternatif menarik. Kecil mungil, indah, dan dwifungsi, lengkapi dengan ucapan ‘Any other way you wear this, I love you still’. Cukup melelehkan perasaan, bukan?

[dewi magazine] Pernikahan Tenang di Grand Hyatt (advertorial)

Mengadakan pesta pernikahan memang bisa diadakan di mana saja, tetapi alangkah senangnya jika bisa mengadakan pesta tanpa pusing kepala.

Karena –biasanya- hanya terjadi sekali seumur hidup, sebuah pernikahan selalu diharapkan akan menjadi perayaan paling berkesan. Tetapi banyaknya detail yang harus dipersiapkan seringkali membuat calon pengantin bingung. Dari tempat yang harus dipersiapkan, dekorasi dan bunga, menu pesta, mobil pengantin, kue pengantin, buket, dan masih banyak lagi.

Untungnya, kini telah begitu banyak pilihan paket pernikahan yang bisa disesuaikan dengan keinginan maupun budget yang tersedia. Salah satu penyedia paket ini adalah Grand Hyatt Jakarta. Letak hotelnya sendiri sudah merupakan suatu kelebihan, di pusat kota Jakarta, menyambung dengan pusat perbelanjaan Plaza Indonesia. “Kalau mau mencari apapun, mau melakukan touch-up, semua mudah dilakukan karena dekat dengan Plaza Indonesia, “ jelas Ita R. Sutidjan, Associate Director of Catering Sales Grand Hyatt.

Selain lokasi yang strategis, Grand Hyatt juga menyediakan dua ruangan, Ballrooom dan Krakatau Room, tergantung jumlah tamu yang akan diundang. Masing-masing ruang ini pun memiliki paket pernikahan sendiri-sendiri –dari menu, kamar pengantin, hingga ice carvings- yang mudah disesuaikan dengan keinginan dan kondisi calon pengantin.

Untuk jumlah tamu 200 hingga 600 orang, Krakatau Room lebih tepat karena ukurannya yang lebih kecil dan akrab. Sedangkan untuk jumlah tamu di atas 600 orang, Ballroom merupakan pilihan yang lebih tepat. Dan bila jumlah tamu melebihi 1200 orang, ballroom ini pun bisa dibuka hingga ke Krakatau Room.

“Salah satu kelebihan wedding package di Grand Hyatt adalah sifatnya yang fleksibel dan all-in, semuanya tersedia. Di sini ada in-house florist yang membatu pengadaan bunga dan dekorasi, in-house pastry untuk kue pengantin, juga ada mobil pengantin dan peliputan acara,” lanjut Ita.

Auliana Dion, Floral Designer Grand Hyatt menjelaskan bahwa dekorasi dan bunga tentu disiapkan sesuai dengan keinginan calon pengantin. Bahkan bila calon pengantin ingin mengganti jenis dan warna bunga dengan yang lain, Grand Hyatt akan membantu mencarikan dengan harga khusus.

Tak berhenti sampai di pesta pernikahan saja, Grand Hyatt bisa membantu rencana berbulan madu. Dewi Damayanti, Assistant Public Relations Manager, menjelaskan, “Dengan jaringan di seluruh dunia, hotel maupun resort, Hyatt bisa memberikan harga maupun paket khusus untuk berbulan madu.

Bila segala kerumitan dan pernak-pernik pesta sudah terurus, tentu pikiran pun menjadi lebih tenang. Dan mudah-mudahan pernikahannya pun akan setenang pestanya.

[dewi magazine] Pengantin Fashionable di Bridal Image (advertorial)

Sama-sama putih, sama-sama gaun pengantin. Tetapi ada yang berbeda di Bridal Image.

Sebagai pusat perhatian semua orang di hari pernikahan, penampilan seorang pengantin merupakan salah satu hal terpenting. Karena itu, pemilihan gaun pengantin yang tepat menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan. Berbagai faktor, seperti bentuk tubuh, tema pesta pernikahan, keinginan pribadi, bahkan trend fashion, menjadi pertimbangan dalam memilih gaun pengantin yang tepat.

Rumitnya pemilihan gaun pengantin ini rupanya disadari oleh Bridal Image, penyedia gaun pengantin yang merupakan bagian dari King Foto Group. “Semua wanita tentu punya impian yang ingin diwujudkan di hari pernikahan,” ungkap Tresia, Bridal Designer dari Bridal Image. “Bridal Image hanya membantu mewujudkan impian itu dengan memberikan konsultasi gaun pengantin yang sesuai dengan individunya maupun tema pestanya.”

Gaun-gaun pengantin yang disediakan pun tak melulu putih atau mengembang di bawah seperti yang selama ini dikenal. Mira Y. Leonardi, Director Bridal Image menjelaskan, “Kami ingin memberikan alternatif pilihan yang lebih fashionabIe.” Tresia melanjutkan bahwa Bridal Image ingin memperkenalkan gaun-gaun pengantin yang lebih modis dan tidak membosankan. Gaun putih pengantin bisa saja disandingkan dengan aksesori yang bersifat etnik. Gaun pengantin juga bisa saja tidak putih atau tidak panjang. Karena kecenderungannya yang kuat pada trend, Bridal Image senantiasa melakukan update agar gaun-gaun pengantinnya tak pernah ketinggalan mode.

Selain memproduksi sendiri berbagai gaun pengantin yang bersifat individual –yang bisa disewa maupun dibeli-, Bridal Image juga bekerjasama dengan Cymbeline dari Paris untuk gaun-gaun yang bersiluet lebih simpel. Semua pilihan itu masih bisa dimodifikasi bentuknya, maupun diberi berbagai tambahan kristal dan sulaman sesuai dengan keinginan pengantin. Agar sejalan, gaun-gaun dengan tema sama juga bisa disediakan untuk pengiring pengantin, ibu sang pengantin, hingga ke para penerima tamu.

Unsur fashion bukanlah satu-satunya kelebihan dalam memesan gaun pengantin di Bridal Image. Karena merupakan anak perusahaan dari King Foto Group, memesan gaun pengantin di sini juga bisa dibarengi dengan pemesanan pre-wedding dan wedding photo, peliputan, bahkan mobil pengantin, kartu undangan, restoran dan lain-lain. Mira menjelaskan bahwa King Foto juga bisa bertindak sebagai wedding organizer dengan berbagai pilihan paket sesuai keinginan, kondisi, maupun budget. Dengan begitu banyaknya layanan yang tersedia, Bridal Image cukup layak dinamai one stop wedding gallery.

May 15, 2005

[dewi magazine] ‘Keberuntungan’ Musim Semi

Anda percaya pada keberuntungan? Ada kepik dan semanggi berdaun empat, pertanda keberuntungan yang akan mengikuti Anda ke manapun juga.

Musim semi telah tiba! Berbagai informasi trend musim semi 2005 pun berdatangan dari pusat-pusat mode dunia, Paris, Milan, London, Tokyo. Untungnya Indonesia selalu dianugerahi sinar matahari yang berlimpah sepanjang masa, karena itu para pecinta mode bisa tetap mengenakan unsur-unsur trend musim semi sepanjang tahun.

Berinspirasikan keberuntungan alam, koleksi musim semi Coccinelle didominasi berbagai warna daun dan turunannya –berbagai hijau daun, orange dan cokelat kekuningan-, serta motif-motif bunga dan daun.

Seperti halnya semua koleksi Coccinelle yang senantiasa klasik, koleksi musim semi memang tak ditujukan untuk mereka yang ingin menghabiskan malam untuk berpesta, tetapi dirancang untuk dipakai sehari-hari. Unsur kenyamanan dan ketahanan merupakan hal yang sangat penting, karena itu bahan kulit yang digunakan telah diolah sedemikian rupa sehingga selalu lembut namun bertahan pada bentuknya. Koleksi tas ini mampu mewadahi keperluan sehari-sehari seorang wanita, dari dompet make-up hingga buku bacaan, tanpa kehilangan bentuknya.

Masih tetap dengan semangat klasik, kini bukan zamannya lagi jika apa yang Anda pakai seolah ‘meneriakkan’ baru dan cemerlang. Kesan nyaman ditampilkan dengan finishing khusus yang membuat permukaan bahan kulit nampak ‘tidak sempurna’, seolah telah dipakai selama bertahun-tahun. Pendekatan ini dilakukan secara pribadi, dilakukan dengan tangan satu persatu pada produk yang telah selesai.

Keberuntungan alam dan musim semi ditampilkan Coccinelle dengan bahan kain bermotif ‘Lucky’, yang menampilkan kepik dan semanggi berdaun empat sebagai pertanda keberuntungan. Pilihan tas, topi, sepatu, maupun scarf menampilkan motif keberuntungan ini dalam warna-warna cerah yang memberikan kesan energik dan dinamis.

Bagi mereka yang lebih menyukai nuansa pastel, Coccinelle menampilkan pilihan warna pastel yang lebih dinamis, dengan tetap menampilkan unsur-unsur alam sebagai inspirasi dasar. Misalnya topi pet bermotif Lucky dalam warna pastel, juga tas “Happy Bag’ bernuansa hijau pastel yang cerah.

Motif kepik dan semanggi keberuntungan ini pun dilanjutkan menjadi detail-detail kecil seperti penarik retsleting, detail sepatu, gantungan kunci, maupun pin-pin penahan bentuk.

Percaya pada semanggi berdaun empat demi keberuntungan memang bukanlah hal yang disarankan, apalagi mencarinya -yang tentu sulit setengah mati-. Tetapi memakainya demi penampilan yang cerah dan menarik, tentu akan menarik keberuntungan dalam hidup sehari-hari. (NE)

April 15, 2005

[dewi magazine] Benda dalam Tas Tangan

Apakah isi tas tangan Anda sebuah handphone atau sebuah kamera digital? Ataukah keduanya?

Dengan ukuran tas tangan tak lebih dari sepotong roti baguette sesuai trend, Anda bersiap-siap menghadiri sebuah fashion show di sebuah hotel terkenal. Keluhan klasik para wanita muda kota modern adalah menentukan benda apa kiranya yang paling penting dibawa untuk acara seperti ini. Dompet? Tentu harus ada. Handphone? Tidak bisa tidak. Kamera? Ini benda penting juga. PDA? Notebook? Tunggu dulu, sebenarnya Anda mau ke mana?

Baiklah, kita mulai lagi. Dengan tas sekecil itu, yang biasanya dilakukan para wanita adalah menggumpalkan beberapa lembar ratusan ribu, menyelipkan kartu kredit dan KTP, serta menggenggam handphone dengan tangan karena sudah tidak muat lagi dalam tas. Lalu, bagaimana dengan kamera, PDA, notebook, dan lain-lain? Sebagian ditinggal di rumah, dan sebagian berada dalam saku jas pasangan. Apa boleh buat, penampilan stylish memang membutuhkan pengorbanan.

Padahal bukan hanya mode saja yang semakin berkembang pesat, teknologi pun demikian. Dalam fashion show berikutnya, bisa saja Anda tampil dengan tas tangan yang lebih kecil dan tetap membawa semua benda yang Anda butuhkan. Kunci dari permasalahan ini tentulah dengan memilih piranti teknologi yang mampu mencakup semuanya itu.
Misalnya handphone S700 Sony Ericsson ini. Ukurannya memang tak jauh berbeda dari handphone-handphone lainnya, sehingga Anda tetap bisa menyimpannya dengan rapi dalam tas mungil.

Pada pandangan pertama, S700 tampak sebagai sebentuk perangkat ergonomis (masihkah bisa disebut handphone belaka?) bersudut bulat dengan layar lebar dan sejumlah tombol navigasi di bawahnya. Cocktail party sebelum fashion show terasa membosankan? Daripada berdiri di sudut dan menunggu, Anda bisa menggunakan S700 ini untuk melakukan dan menerima panggilan tanpa harus membukanya, mendengarkan berbagai lagu MP3, meluangkan waktu untuk beberapa game atau menjadi DJ musik, membaca sms yang masuk, browsing ke berbagai situs WAP, serta mengatur file-file yang tersimpan dalam File Manager.

Saat fashion show dimulai, inilah saatnya S700 Anda membalikkan tubuh dan berganti penampilan menjadi sebuah kamera digital dengan kemampuan di atas rata-rata. Handphone yang dilengkapi kamera memang barang biasa saat ini, tetapi S700 bisa juga dianggap kamera yang bisa digunakan untuk menelepon. Dengan kemampuan kamera digital 1,3 mega pixel, S700 juga dilengkapi 8x digital zoom, jauh lebih unggul daripada handphone ber-kamera yang biasanya hanya 4x digital zoom atau kurang. Jadi Anda tak pelu takut melewatkan detil renda di sudut gaun sang peragawati, tentu yang diperlukan kini adalah kesigapan dalam memotret.

Anda juga tak perlu memicingkan mata untuk melihat apa yang sebetulnya sedang Anda foto, layar display S700 jauh lebih besar daripada rata-rata handphone lainnya. Bila dibandingkan dengan seri Sony Ericsson terdahulu, layar S700 dua kali lipat lebih besar daripada layar display seri T610. Dan bila ada beberapa bagian fashion show yang berkesan, Anda bisa membuat beberapa video clip sepanjang 15 hingga 20 detik dengan kemampuan video recording sebasar hingga 100 kb.

Dengan komitmen 50% handphone dan 50% kamera, S700 memberikan gambar dengan resolusi tinggi yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Anda bisa mengirimkannya melalui email atau MMS, menontonnya di televisi, mendownload-nya ke dalam komputer, dan mencetaknya dari ukuran pasfoto hingga sehalaman penuh.

Yang lebih praktis adalah sistem penyimpanan memory-nya yang berbentuk eksternal. Artinya, Anda bisa merekam lebih banyak gambar bila Anda memiliki beberapa memory stick. Pemakaian memory stick juga membuatnya sangat praktis untuk ditukar-pakai bersama berbagai perangkat lain seperti notebook, kamera digital, printer, komputer, dan lain-lain.

Nanti seusai fashion show, masih banyak hal yang bisa Anda lakukan dengan S700 ini. Setelah meng-install CD kit yang disertakan saat pembelian, Anda bisa mengedit sendiri mengedit sendiri dan mengatur foto-foto yang telah diambil, juga hasil rekaman video fashion show tadi. Hasilnya bisa disertakan dalam MMS kreasi sendiri dengan sentuhan pribadi Anda, membuat berbagai theme untuk S700 ini, dan tentu mengirimkan foto-foto tadi maupun mencetaknya.

Dengan segala kemampuan canggih ini, bisa-bisa Anda terkejut mendengarnya tiba-tiba melantunkan dering, S700 tetap sebuah handphone dengan segala kemampuannya. Dengan sekali sentuhan tombol, S700 pun terbuka ke samping semudah geretan rokok. Anda bisa melakukan apa saja di sini, menelepon, mengirim pesan, sambil memotret, sambil browsing ke situs-situs WAP, apapun terserah Anda. Tapi bila fashion show belum selesai, lebih baik Anda reject saja panggilan telepon yang mengganggu itu agar konsentrasi tak perlu terganggu. Jangan sampai lupa menyerahkan buket yang sudah disiapkan di akhir fashion show hanya karena sibuk mengobrol di S700 Anda.

March 20, 2005

[Box magazine] Ferry Salim: National Ambassador for UNICEF

What are Ferry Salim, Pierce Brosnan, and Robbie Williams have in common? You can select one of these answers: (a) they are famous movie stars, or (b) they are gorgeous famous movie stars, or (c) they are gorgeous famous movie stars who care for children, or (d) all of the above are true.

You are right, the answer is d. Every Indonesian (especially women) knows Ferry Salim, who is a famous figure that has starred in more than 20 sinetrons (Indonesian version of telenovelas) and an adaptation movie from Remy Silado’s novel, Ca Bau Kan. Beyond his good looks, Ferry Salim is also known for his great concern for children. He’s also a proud father of two and a good husband for years.

All of those qualifies him as a ambassador for UNICEF (United Nation’s Children Fund), a title that he shares with many celebrity figures like Brosnan and Williams, and also Nicole Kidman and Sarah Jessica Parker since October 2004. Indonesia now has two national UNICEF ambassador, Ferry Salim and Christine Hakim, a senior movie star.

“I’m very proud and interested when (UNICEF) offered to join them as an ambassador. I’ve always been wanting to do something for Indonesian mothers, and when I told them about this, they said that it matches their mission to help Indonesian mothers and children,” Said Ferry Salim when met in Jakarta Convention Centre for a charity occasion, Celebrities for Kids & National Mothers Day on Indonesian Mother’s Day, December 2004.

As a UNICEF ambassador, Ferry Salim had been actively using his network to connect UNICEF to more people. That night, he wished to raise some fund up to 1 trillion rupiahs that would be audited by Price-Waterhouse before distributed to UNICEF.

His other duty is to develop people’s awareness to the issues of mothers and children’s health, and also the increasing problem of HIV/AIDS. The death rate for mothers and childrens under five years old in Indonesia, especially in rural area and East Indonesia, is one of the worst in Asia. Not to mention that more people are being exposed to the possibility of HIV/AIDS infection. It is predicted that more than one million Indonesians will be notified HIV positive in short time to come. With his celebrity figure, Ferry Salim is hoped to deliver the right message to society, develop people’s awareness to these health issues.

Juggling between all his activities –a movie star, an MC, and a family head-, Ferry Salim admitted that he had to be wiser in organizing his daily agenda. “But as long as we have the good intention, a little time loss is not a big problem,” he said casually.

With that, Ferry Salim ended the conversation with a sympathetic nod because he had to walk down the red carpet, a glamorous way with a greater intention beyond, as a national UNICEF ambassador.