December 20, 2000

[a+ magazine] Anda Bosan ke Salon?

Orange is Back! Golden Girls! Drop Dead Red! Pale is Now! Colours, Colours, Colours! Tolong! Jangan bingung, trend make-up hanyalah hasil keberanian dan
kreatifitas pribadi.


Seraya mengoleskan cat kuku bernuansa golden pink pada kuku-kuku jemarinya yang lentik, Bella mengeluh tentang koleksi eye shadow dan lipstik bernuansa shimmery pale-nya yang tak bisa lagi digunakan. 'Lho, kok bisa terjadi begitu, mBak? Salah pilih warna, ya?' tanya saya. Bukan begitu, ternyata ia merasa harus mengganti peralatan kosmetiknya dengan yang bernuansa keemasan demi mengikuti trend 80-an yang (katanya) sedang melanda dunia mode.

Masa sih? Padahal saya sedang jatuh cinta pada gaya Winona Ryder yang baru-baru ini muncul dengan smoky eyes dan nude lips. Dengan penuh percaya diri, saya mengutarakan keinginan untuk mengikuti gaya tersebut, jangan-jangan wajah saya mirip Winona? Cercaan rekan-rekan sejawat segera membuat saya mengurungkan niat tersebut.

Semua orang tahu, dalam dunia make-up juga ada trend seperti dalam dunia mode. Tapi entah kenapa, definisinya tak lagi semudah dulu. Andaikan saya hidup di tahun 40-an, saya takkan ragu mencukur alis hingga habis dan menggambarnya lagi jauh tinggi berbentuk garis tipis. Sedangkan bibir saya pasti semerah darah dengan bentuk menguncup di tengah. Pasalnya, inilah petunjuk pelaksanaan yang dianjurkan kepada semua wanita, dimulai dengan Rita Hayworth. Tetapi sekarang aturannya tak lagi sejelas dulu. Jadi bagaimana, yang mana, dan benarkah?

Jangan bimbang dan jangan ragu, sebenarnya panggung mode dunia masih merupakan sumber panduan untuk menemukan garis besar trend make-up, walau tak berarti gaya yang persis sama bisa diterapkan mentah-mentah dalam kenyataan sehari-hari. Sama seperti para perancang dengan ciri khas masing-masing, make-up pun kini lebih merupakan ekspresi diri si pemakainya. Sudah bukan masanya wanita harus tampil hampir kembar dengan goresan eyeliner ala mata kucing yang persis sama. Gaya apa saja sah untuk diterapkan, warna apa pun, yang penting membuat Anda merasa nyaman.

Karena itu, jangan heran -- misalnya -- bila melihat fashion editor majalah Vogue Italia, Anna Piaggi, dengan blusher merah yang begitu nyata dari pipi sampai ke dahi. Tak masalah bila kepercayaan diri Anda sebesar Anna, tetapi demi terjaganya ketentraman pemandangan dan perasaan masyarakat, sebaiknya Anda memilih gaya dandanan yang lebih masuk akal.

Matte vs. Shiny

Secara umum, riasan bergaya matte dan super-polished tak lagi digemari. Tetapi bila Anda menyukainya, tak apa, asalkan rela dipanggil 'tante' daripada 'mBak'. Kesan shiny yang dulu dihindari kini justru disukai, tetapi jangan disalah-artikan dengan muka lusuh-berminyak. Lakukan perawatan kulit wajah secara intensif karena kulit sehat merupakan modal dasar gaya
shiny. Cukup gunakan sedikit foundation untuk meratakan warna kulit -- kulit Asia lebih sesuai
dengan nuansa dasar kuning, bukan pink -- dan sedikit bedak di atasnya bila perlu. Bila jenis kulit Anda kering, penggunaan bedak boleh dilewatkan.

Temuan teknologi dalam dunia kecantikan menghasilkan berbagai produk yang mengandung light-diffusing particles. Bila label pada foundation, bedak, maupun eye shadow dan blusher Anda memuat kata-kata ini, berarti kosmetik ini mengandung partikel-partikel super kecil dengan kemampuan memantulkan cahaya. Efeknya adalah wajah yang nampak bercahaya tetapi tak berminyak, bayangkan para artis sinetron yang selalu disorot dengan efek soft-lens. Tak perlu menggunakan produk ini dalam jumlah banyak dalam sekali pemakaian, tak ada efeknya sama sekali. Banyak atau sedikit, hasilnya sama saja.

Bila Anda bertanya warna apa yang sesuai dengan gaya shiny, berarti Anda belum mengerti konsep ini. Warna apa pun sah saja dikenakan, asalkan teksturnya tak matte. Warna berefek shimmery dapat diulaskan sangat sedikit untuk efek soft atau lebih banyak untuk warna yang lebih matang. Pilihan warnanya, sesuaikan saja dengan warna busana dan perasaan Anda.

Tetapi hati-hati dengan warna gold, bronze, dan silver. Untuk kulit Asia yang sawo matang, salah menggunakan warna-warna ini akan membuat wajah justru nampak kusam dan tak bersinar, bagaikan black hole yang menyerap cahaya. Gunakan (sangat) sedikit saja sebagai highlight di tulang alis, kelopak mata, atau bagian tengah bibir.

Be Innovative!

Kreatifitas adalah salah satu kunci make-up. Bukan hanya dalam padu-padan dan pencampuran warna, tetapi juga pemulti-fungsian sebuah produk. Ulaskan lipstik berwarna netral pada kelopak mata, baurkan warna yang lebih kuat sebagai blusher pada pipi. Berikan sentuhan warna pada bibir Anda dengan menggunakan eye shadow yang mengandung glitter. Jangan ragu mengoleskan lipgloss di tulang alis sebagai highlight atau di atas kelopak mata untuk menguatkan warna eye shadow. Dengan ujung jari, oleskan sedikit glitter pada bulu mata yang telah bermaskara agar mata nampak lebih besar dan bercahaya. Multi-fungsikan eye shadow sebagai eyeliner dengan menggunakan kuas kecil yang lembap.

Variasikan riasan mata smoky yang biasanya menggunakan eyeliner dan kelopak bernuansa charcoal dengan olesan kuat warna gelap lainnya seperti purple, deep gold, atau moss green, bahkan maroon. Bereksperimenlah dengan warna-warna yang tak biasa Anda gunakan, seperti orange, violet, atau turquoise. Tampil alami tak lagi berarti brown eye shadow dan lipstik bernuansa senada dengan bibir. Dengan efek shimmery, semua warna akan berkesan lebih lembut, jadi takkan nampak 'mengerikan'. Cobalah tampil hanya dengan efek glossy pada kelopak mata dan bibir sebagai alternatif penampilan alami yang segar. Hati-hati, jangan berlebihan agar tak dikira keringatan.

Kembali ke Dasar

Sebagaimana semua hal, maka ada aturan dasar demi menjaga tertibnya pemakaian kosmetik dalam dunia tata rias ini. Misalnya pemilihan fokus pada mata atau bibir. Hal ini sangat penting agar wajah tak nampak berlebihan. Aturannya sih, biasa saja, bila kelopak mata menggunakan warna kuat, gunakan warna netral pada bibir, dan sebaliknya.

Tampil klasik juga bisa berarti kembali dengan bibir berwarna merah darah dan kelopak bernuansa netral. Di tengah segala warna-warna lembut, penampilan ini akan membuat Anda 'kelihatan' dibanding yang lainnya. Bila masih tergila-gila dengan efek matte, gunakan sebagai
efek khusus pada mata atau bibir dan padukan dengan nuansa shiny di bagian lainnya.

Aturan dasar lainnya adalah pembedaan gaya make-up sehari-hari dan yang lebih glamour untuk saat-saat tertentu. Bukan apa-apa, ini hanya agar Anda nampak berbeda daripada penampilan biasa, itu kan salah satu tujuan Anda datang ke acara khusus? Tak perlu repot-repot menghapus seluruh make-up dan mengulang kembali dari awal, kecuali bila Anda memang biasanya tak punya banyak kegiatan. Tambahkan saja warna yang lebih kuat pada riasan sehari-hari, sedikit efek shiny di sana-sini, dan ubah tatanan rambut. Itu semua sudah
cukup.

Dan setelah semua percobaan, eksperimen, dan susah-payah yang Anda lakukan, ingatlah bahwa Anda tidak sedang meniru siapa-siapa, tetapi sedang mencari diri Anda sendiri. Bertahanlah dengan apa yang membuat Anda nyaman, sebenarnya itulah esensi trend make-up saat ini. Jadi, bila ada yang mencela Anda yang kukuh bertahan dengan lipstik merah, balas saja dengan acuh tak acuh, situ oke?

1 comment:

Anonymous said...

i loved make up actualy.. bagus ulasannya,, be urself dalam mengexpresikan any make up... agree banget...

nova